INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional
Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) menilai Ekonomi Kreatif (Ekraf) bisa menjadi alternatif yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikan oleh Direktur Riset Ekonomi Kreatif INDEF, Dimas Bagus Wiranatakusuma, dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan baru-baru ini.
Menurut Dimas, Ekraf memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dengan memanfaatkan berbagai aset kreatif yang dimiliki oleh bangsa ini, Ekraf dapat menjadi salah satu sektor yang mampu memberikan nilai tambah yang tinggi serta menciptakan lapangan kerja baru.
Salah satu keunggulan dari Ekraf adalah fleksibilitasnya dalam menghadapi perubahan ekonomi global. Dengan mengandalkan kreativitas dan inovasi, sektor ini dapat terus berkembang dan menghasilkan produk-produk yang memiliki daya saing tinggi di pasar internasional.
Selain itu, Ekraf juga memiliki potensi untuk memperkuat identitas budaya dan mempromosikan keberagaman Indonesia. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh berbagai suku dan etnis di Indonesia, Ekraf dapat menjadi sarana untuk memperkuat persatuan dan memperkenalkan keindahan budaya Indonesia ke dunia luar.
Namun, untuk dapat benar-benar menjadi motor penggerak perekonomian nasional, Dimas menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Diperlukan sinergi yang kuat antara semua pihak untuk mengembangkan Ekraf menjadi sektor yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
Dengan memanfaatkan potensi Ekraf secara maksimal, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pemain utama di pasar ekonomi kreatif global. Oleh karena itu, INDEF mengajak semua pihak terkait untuk terus mendukung dan memperkuat sektor Ekraf demi kemajuan ekonomi Indonesia yang lebih baik di masa depan.